Senin, Maret 03, 2008

Waspada terhadap tawaran Investasi

Banyak jalan menuju roma, banyak jalan pula mencapai kekayaan. Jika sebagian orang berpikir untuk bekerja keras agar dapat memperoleh kekayaan, maka sebagian orang pula berpikir untuk menggunakan cara singkat. Cara tersebut antara lain dengan menanamkan uang di investasi yang menawarkan imbal hasil jauh diatas batas kewajaran.
Akibatnya, bukan kekayaan yang didapat tetapi uang yang hilang tak berbekasMari kita lihat beberapa contoh kasus investasi bodong yang pernah terjadi di IndonesiaKasus QSARKasus PT Qurnia Alam Subur Raya (QSAR) adalah contoh pertama investasi bodong yang menghebohkan karena melibatkan pejabat politik. Beroperasi sejak tahun 2000, PT QSAR menjalankan aksinya sebagai perusahaan invstasi agrobisnis. Kepada nasabahnya, QSAR menawarkan investasi dengan imbal hasil 90% per tahun atau hampir 8% per bulan. Total dana yang berhasil diambil sekitar Rp 450 milyar. Salah satu korbannya adalah Tosari Wijaya, pimpinan PPP saat itu. Kasus ini menghebohkan lantaran terdapat kemungkinan Tosari menggunakan dana PPP sebagai investasinya. Namun, untuk menyelamatkan PPP, diambil keputusan bahwa dana yang diinvestasikan Tosari adalah dana pribadi yang diperoleh dari pinjaman partai!!!PT Wahana Bersama Globalindo (WBG)Ini contoh yang spektakuler. Meraup dana hampir 3,5 triliun dari para pejabat, artis, pengacara, yang secara normative adalah orang-orang yang terdidik. PT WBG mengaku sebagai agen pemasaran dari Dressel Investment Ltd yang berkantor pusat di Virgin Island. Di bungkus dengan brosur penawaran yang mewah dan berkantor di gedung bertingkat di Sudirman ditambah dengan iming-iming bunga 20 – 40%, WBG berhasil meyakinkan calon nasabahnya bahwa bisnis yang ditawarkan menguntungkan dan dapat dipercaya. Lihat saja deretan korbannya yang antara lain Agung Laksono (ketua DPR), OC Kaligis (Pengacara), Andi Matalatta (kini Menkum Ham), Emir Moeis (anggota DPR), Mustiko Saleh (mantan Dirut Pertamina), Isakayoga (mantan Dirut BES), Sugito Suwito (Mantan Kepala BPS), Goenawan Mohammad (Wartawan senior), Sandy Harun, Iwan Fals, Mira Lesamana (artis).
Kasus ini meledak di awal 2007 dan sampai sekarang belum jelas bagaimana nasib nasabahnyaLangkah-langkah yang biasanya dilakukan oleh perusahaan investasi ini adalah sebagai berikut:
  1. Jenis investasi yang ditawarkan biasanya bukan investasi yang sudah dikenal umum, seperti menanamkan modal di perusahaan bersama, membuka usaha bersama atau yang lainnya. Tetapi menyetorkan uang untuk membeli instrument investasi yang selanjutnya akan dikembangkan untuk usaha lain. Namun tidak dijelaskan bagaimana uang tersebut akan dikelola dan berapa target pengelolaannya
  2. Perusahaan yang menawarkan investasi tidak memiliki ijin sebagai perusahaan investasi dari instansi yang berwenang
  3. Beberapa dari usaha ini menyertakan foto-foto pemilik bersama pejabat sebagai sarana untuk meyakinkan publik bahwa pemilik memiliki relasi yang banyak
  4. Mereka akan melakukan rekrutmen terhadap tenaga pemasaran yang menuliskan memiliki banyak saudara/relasi. Hal ini dikarenakan sistem pemasaran yang tertutup dan bersifat dari mulut ke mulut. Jadi jika menerima tawaran investasi dari saudara, berhati-hatilah apabila tidak jelas
  5. Imbal hasil yang ditawarkan sangat tinggi, jauh melebihi imbal hasil yang diberikan oleh jenis investasi yang lain seperti deposito, reksadana, saham, dll. Selain itu hasil investasi yang ditawarkan biasanya bersifat tetap, tidak terpengaruh dengan resiko pasar
  6. Pada saat menawarkan imbal hasil yang tinggi, mereka akan mengatakan bahwa resiko investasi ini sangat rendah karena manajemen resiko yang baik. Bahkan terkadang mereka dengan bombastisnya akan mengatakan bahwa investasi ini tidak memiliki resiko
  7. Perusahaan ini tidak pernah mengatakan berapa besar dana yang mereka butuhkan, sehingga terus menerus berusaha mencari calon investor baru. Hal ini dilakukan karena dana yang mereka peroleh dari investor baru akan digunakan untuk membayar imbal hasil investor lama. Ini seperti orang yang meniup balon. Sampai titik tertentu, balon itu tidak akan sanggup lagi dan kemudian meledak
  8. Perusahaan ini tidak pernah memberikan laporan mengenai kinerja investasi yang diperolehnya kepada investorUntuk menghindari menjadi korban berikutnya dari penipuan ini.

Berikut adalah tips yang harus dilakukan sebelum memutuskan berinvestasi

  1. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada marketingnya:- Apakah perusahaan mereka memiliki ijin dari instansi terkait- Sudah berapa lama perusahaan mereka beroperasi- Sudah berapa banyak klien yang mereka tangani dan bagaimana profilnya.- Mintalah laporan keuangan dan laporan hasil investasi selama mereka beroperasi- Mintalah profil karyawan perusahaan yang akan bertanggungjawab dalam mengelola dana investorJika tidak bisa menjawab atau jawaban yang diberikan meragukan, lebih baik menghindari resiko dengan tidak terlibat dalam urusan investasi ini
  2. Waspadalah jika imbal hasil yang ditawarkan bersifat tetap dan nilainya sangat tinggi. Apalagi ditambah dengan iming-iming resiko rendah. Rumusan di dunia investasi adalah semakin tinggi imbal hasil semakin tinggi pula resikonya. Sehingga hasil yang tinggi selalu disertai dengan resiko yang tinggi pula
  3. Gunakan rumus 2 Kali Deposito. Jika ada investasi yang menawarkan imbal hasil melebihi 2 kali deposito, mulailah waspada dan bersikaplah cermat. Mengapa? Karena jika mereka benar memiliki investasi dengan imbal hasil sebanyak itu, bank akan dengan senang hati menawarkan kredit. Tapi dalam kenyataannya tidak ada bank yang menawarkan kredit
  4. Jangan mudah terkecoh dengan kesaksian nasabah yang mengatakan bahwa mereka memperoleh imbal hasil seperti yang dijanjikan. Mengapa? Karena bisa jadi mereka adalah investor-investor awal. Perusahaan memberikan imbal hasil kepada mereka dengan menggunakan dana yang mereka peroleh dari investor berikutnya. Semakin banyak investor baru yang mereka rekrut, semakin banyak pula calon investor yang harus mereka peroleh agar terus dapat memberikan imbal hasil.
  5. Dan yang paling penting...Kendalikan diri kita. Jangan mudah terkesima dengan tawaran imbal hasil yang tinggi namun tidak jelas investasinya. Ingat lebih baik mencegah daripada sesal kemudian Semoga tidak ada lagi yang tertipu dengan penawaran investasi bodong seperti ini. ( DIKUTIP DARI : Sondy325)

Yach Achi...kasian km dek :( ...uang km melayang..lain kali hati-hati ya say....

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda